Judul Buku : Steve Jobs
Penulis : Walter Isaacson
Terbitan : Simon & Schuster, New York,
2011
Tebal : 742 halaman; 23,5
cm
Penerjemah : Word++Translation Service & Tim Bentang
Penyunting : Tim Bentang
Pemeriksa Aksara : Tim Bentang
Penata Aksara : gores_pena
Penerbit :
Bentang, Yogyakarta, 2011 [cet.2,2011]
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori :
Biografi
Text :
Bahasa Indonesia
Harga Buku :
Rp. 119.000,00
“Gila kendali”. Dua
kata inilah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Steve Jobs.Baginya,
setiap produk Apple Computer tidak sekedar temuan teknologi, tapi
sebuah karya seni bernilai tinggi. Jobs menganggap, menambahkan perangkat keras
atau perangkat lunak pada produk teknologi Apple sama dengan laku anak jalanan
yang menambahkan coretan di lukisan karya Pablo Picasso. Itu jelas haram
hukumnya. Inilah yang menjadi alasan mengapa Jobs menutup rapat kode sumber (source
code) program serta perangkat keras setiap produk Apple, meski jiwa
pemberontak khas peretas (hacker) juga eksis di dalam dirinya.
Naam, Jobs adalah
seorang teknolog piawai cum seniman sejati. Tentu saja, ia juga
seorang perfeksionis. Ia menuntut kesempurnaan meski harus berdebat dengan
anggota tim produksi Apple. Ketika komputer Macintosh dalam tahap produksi,
kepada James Ferris, direktur layanan kreatif, Jobs berkeras, “Kita harus
membuatnya terlihat klasik sehingga tidak ketinggalan zaman, seperti Volkswagen
Beetle..seni besar menciptakan selera, bukan mengikuti selera.. Itulah yang
harus kita lakukan dengan Macintosh.” Jobs tidak hanya menuntut kesempurnaan di
sisi tampilan luar produknya, dan ini yang paling ekstrim, ia pernah memaksa
timnya untuk mengubah tampilan memori yang akan mereka gunakan di Macintosh,
meski bagian tersebut tak akan terlihat oleh konsumen. “Bagian itu sangat
indah. Namun lihatlah chip memorinya. Jelek sekali. Garisnya terlalu
berdekatan.. Aku ingin agar memori chip itu dibuat seindah mungkin, meskipun
tempatnya berada di dalam kotak. Seorang tukang kayu yang hebat tidak akan
menggunakan kayu jelek untuk membuat bagian belakang sebuah lemari, meskipun
tak seorang pun akan melihatnya,” tegas Jobs.
Jika timnya mulai
menentang idenya, Jobs spontan melakukan serangan balik dengan jurusnya yang
sangat menakutkan dan terkenal di kalangan orang-orang terdekatnya, yaitu
distorsi realitas lapangan; sebauh istilah yang diambil dari film Star
Trek oleh salah seorang tim Macintosh, Bud Tribble, untuk sekedar
memperhalus fakta bahwa Jobs suka membohongi kenyataan di lapangan dan memaksa
orang lain agar percaya dengan apa yang ia yakini. “Jika sebuah argumen yang
dia gunakan tidak berhasil membujuk orang lain maka dia akan dengan sigap
menggantinya dengan argumen lain. Terkadang, dia akan membuatmu merasa
kehilangan keseimbangan secara medadak, menjadikan pendapatmu sebagai
pendapatnya sendiri, tanpa menyadari bahwa dia pernah memiliki pendapat yang
berbeda,” kenang Andy Hertzfeld.
Sampai di sini, maka
harus pula disebut bahwa Jobs juga merupakan pribadi keras kepala yang lebih
percaya pada intuisinya dan tak mau tunduk begitu saja pada kenyataan. Ketika
seorang wartawan menanyakan, apakah Jobs melakukan survei terlebih dahulu
sebelum melepas sebuah produk, dengan enteng ia menjawab, “Apa Alexander Graham
Bell melakukan penelitian pasar sebelum dia menemukan telepon?”
Perpaduan dalam diri
Jobs, antara keahlian di bidang teknologi, seni, dan sifat keras kepala ketika
memperjuangkan keyakinan inilah yang membuat setiap orang berdecak kagum
terhadap produk Apple.Ia tidak saja menjual teknologi canggih, namun juga
menjual keindahan dalam satu kesatuan utuh dan tak terpisahkan. Hal ini juga
yang menjadikan produk Apple sebagai standar bagi produsen lainnya dalam
menciptakan teknologi serupa.Apple dan Jobs tidak sekedar mengubah kecenderungan
teknologi, tetapi juga mengubah nilai dalam peradaban kita.Dan, ya, orang-orang
hebat selalu lahir dari kemampuan melaraskan langkah otak kiri dan otak kanan,
meski mereka tak selalu menjadi pemenang.
v Menurut
kelompok kami Steven Jobs adalah pemimpin yang memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Tanggung jawab yang seimbang
Keseimbangan di sini adalah
antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab
terhadap orang yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut. Ini terbukti dari
Jobs juga memiliki prestasi besar pada masa itu. Dia adalah orang yang
menggabungkan papan sirkuit buatan Wozniak menjadi paket yang menyenangkan,
mulai dari rangkaian pencatu daya, hingga kotak yang keren. Dia juga yang
menyebabkan perusahaan berkembang pesat berkat mesin buatan Wozniak. Jobs juga
menciptakan perusahaan hebat dengan brand yang bernilai. Dia menciptakan dua
brand terbaik pada eranya-Apple dan Pixar.
2. Mempunyai kemampuan untuk
meyakinkan orang lain
Pemimpin yang sukses adalah
pemimpin yang dapat menggunakan keterampilan komunikasi dan pengaruhnya untuk
meyakinkan orang lain akan sudut pandangnya serta mengarahkan mereka pada
tanggung jawab total terhadap sudut pandang tersebut. Ini terbukti dengan
Steve Jobs adalah seorang yang genius yang memiliki sifat perfeksionis yang
cenderung menuntut dan selalu mampu membujuk klien-kliennya untuk bekerja
sama. Dia memang bukan orang yang ahli dalam teknologi melainkan dia
mampu membuat ide-ide bisnis dan inovasi baru yang berbeda dalam pengembangan
produk Applenya walau pernah jatuh bangun dan bahkan pernah dikeluarkan dari
perusahaan yang dia bangun sendiri.
3. Memiliki pengaruh positif
Pemimpin yang baik memiliki
pengaruh terhadap karyawannya dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal
yang positif. Ini terbukti dari Steve adalah satu-satunya penyelamat Apple
sehingga harga saham Apple dapat melejit naik sebesar 11% setelah merosotnya
penjualan Apple sebesar 30% sepanjang dua tahun sebelumnya. Dia juga
merampungkan pekerjaan terkait iklan “Think Different”. Dia juga menjadi
pemimpin de facto sejak amelio diberhentikan sepuluh minggu sebelumnya, tetapi
hanya selaku “penasihat”. Semenjak status Jobs selaku iCEO telah berkembang
dari sementara menjadi seterusnya beban yang harus dipikul Jobs karena
mengelola dua perusahaan amatlah berat dan saat itulah kesehatannya mulai
memburuk.
v Kepemimpinan
Stevn Jobs dalam pengembangan TQM :
1. Kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan
otokratis disebut juga kepemimpinan dictator atau direktif. Orang yang menganut
pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para karyawan
yang harus melaksanakannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.
Mereka menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dan mengharapkan mereka mematuhinya.
Ini terbukti dari Berawal ketika teman Steve yang bernama Wozniak yang menyukai
permainan video, film berlayar hotel, desain kalkulator ilmiah, dan desain
terminal TV memikirkan tentang mikroprosesor sebuah cip yang berisi seluruh
unit pemrosesan terpusat, memiliki ide sebuah pemikiran yang bersifat abadi,
dengan tampilan sebuah keyboard, layar, dan perangkat komputer yang dirangkai
dalam satu paket komputer pribadi terpaku yang nantinya akan disebut dengan
Apple I. Steve berusaha meyakinkan Wozniak untuk merakit dan menjualnya, Woz
pun berhasil membuatnya dan setiap dia berhasil mendesain sesuatu yang hebat,
Steve akan menemukan cara agar mereka mendapatkan uang. Dia merupakan pemimpin
yang penuh semangat dan bersikeras selalu mengutamakan kualitas di setiap
produknya dengan sempurna. Hanya saja dia memiliki sifat yang cenderung
pemarah, keras kepala, dan bau yang tidak mau mandi yang membuat para
pekerja itu merasa gerang akan sifatnya tersebut yang membuat dia tidak disukai
bahkan dipecat dari perusahaan Apple itu sendiri.
Kelebihan : buku ini
menceritakan secara detail perjalanan hidup sang genius, Steve Jobs, sehingga dapat
memotivasi dan menjadi penyemangat pembaca untuk kehidupan. Buku ini juga tidak
hanya terbatas pada kalangan tertentu saja, tapi juga mencakup semua kalangan. Dari
anak kecil hingga orang dewasa.
Kekurangan : bahasa yang digunakan terlalu sulit, atau menggunakan
bahasa tingkat tinggi, sehingga menyulitkan pembaca untuk dapat cepat memahami.
Dan juga karena bahasa yang terlalu baku membuat pembaca cepat merasa bosan
ketika membacanya. Hal ini kemungkinan karena buku Steve Jobs merupakan hasil
terjemahan (alih bahasa) yang diterjemahi oleh Word++Translation
Service & Tim Bentang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar